Tiga Pilar Pembelajaran di Pendidikan
Sebuah karya Ahmad Sangidu
Pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan yang dipelajari disebut pendidikan. Pendidikan adalah seperti mentransfer warisan dari generasi ke generasi. Pendidikan pada dasarnya dilakukan melalui bimbingan orang lain. Namun, banyak orang sekarang lebih suka melakukannya sendiri. Ini karena teknologi yang semakin canggih. sehingga pendidikan dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Pendidikan menjadi kebutuhan primer bagi setiap orang. Upaya peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan. Memang pendidikan dapat diterima seseorang tanpa adanya bimbingan orang lain. Namun tidak sedikit dari mereka yang di luar sana, masih tidak menerima pendidikan secara wajar.
Banyak pula mereka yang putus sekolah beralasan tidak bisa melanjutkan pendidikan karena tidak punya biaya. Akhirnya, banyak orang yang tidak bisa meraih cita-citanya karena tidak menerima pendidikan. Peristiwa dan kejadian ini cukup memprihatinkan.
Oleh karenanya, terdapat tiga hal yang menentukan pendidikan.
Pertama, orang tua yang pada dasarnya terdiri dari ayah dan ibu. Namun banyak pula yang saat lahir langsung ditinggal keduanya. Memang orang tua https://www.kemenagkabbekasi.com/ bukanlah hanya mereka yang melahirkannya dan membesarkannya. Bahkan guru bisa dianggap sebagai orang tua kedua, setelah orang tua kandungnya.
Pendidikan pertama seseorang diterima dari orang tuanya. Juga banyak orang tua yang memberikan pendidikan kepada anaknya saat anak masih dalam kandungan. Mereka juga yang nantinya akan mengarahkan anaknya. Membimbing setiap hari tanpa bosan.
Orang tua selalu mempunyai harapan bahwa anaknya nanti menjadi lebih hebat dari mereka. Kondisi fisiologis dan biologis orang tua juga berpengaruh dalam pendidikan anak. Misalnya orang tua yang cacat. Jika anak tidak memiliki semangat juang tinggi dalam mencari ilmu, mungkin ia telah memilih bekerja mencari uang demi menghidupi keluarganya.
Kedua, pendidik atau guru. Inilah faktor yang paling mempengaruhi pendidikan. Guru atau pendidik ialah pengajar suatu ilmu. Tugas yang dimiliki antara lain adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi anak didiknya.
Setiap tahun guru harus mengenal wajah dan sikap baru dari anak didiknya. Peranan penting yang dimiliki guru merupakan tolok ukur pendidikan seseorang selanjutnya. Guru selalu memberikan semua ilmu yang dimilikinya tanpa pamrih. Bahkan sampai sekarang gaji guru lebih rendah dari pada gaji dokter. Namun demikian, guru tidak unjuk rasa. Bahkan guru berusaha agar anak didiknya lebih baik darinya, mengantarkannya menuju gerbang kesuksesan.
Ketiga, pemerintah atau penguasa. Pemerintah juga andil dalam menentukan pendidikan. Pemerintah disini maksudnya organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan menerapkan kebijakan serta aturan pada wilayah tertentu. Bukan sekedar aparat negara. Seperti dalam lingkup kecil, adanya kepala sekolah beserta staf-stafnya.
Mereka mempunyai wewenang mengelola lingkungan sekolah menjadi lingkungan belajar yang menyenangkan. Misalnya juga dalam lingkup yang lebih besar, adanya Mendikbud (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan). Kemudian muncul ide membuat kurikulum baru dengan menyesuaikan kondisi dan situasi msyarakat setempat. Sampai saat ini kurikulum di Indonesia mengalami banyak perubahan. Kurikulum sendiri merupakan alat untuk menggapai keberhasilan pendidikan.
Pendidikan merupakan tiket untuk menuju masa depan. Pendidikan tidak akan berhasil tanpa tiga pilar itu. Orang tua merupakan pendamping hidup bagi anaknya. Guru menjadi motivator bagi anak untuk memperoleh masa depan yang gemilang. Pemerintah menemani keduanya dalam mendorong anak menjadi generasi terbaik selanjutnya. Seharusnya tiga pilar itu bersatu, berkolaborasi meraih pendidikan Indonesia yang lebih baik. Sehingga Indonesia akan menduduki kursi kejayaannya.